Jumat, 24 Oktober 2014

The Aim

Haloha!

Gw pengen share sebuah film pendek yang berjudul "The Aim". Film ini mengajari kita untuk memiliki target dalam hidup kita dan juga belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu yang berguna.


"Ilmu pengetahuan tidak diukur dari ekonomi seseorang..."

Kamis, 23 Oktober 2014

Taylor Swift - Mean

Haloha!

Setelah berbagi tentang inspirational movie beberapa waktu lalu, kali ini gw mau berbagi tentang sebuah lagu yang cukup inspiratif.

Sebuah lagu dari penyanyi yang sangat terkenal, Taylor Swift, yang berjudul "Mean". Gw yakin banyak yang udah pernah denger lagu ini. Nah, lagu ini isinya tentang bagaimana Taylor Swift sendiri dihina dan dibilang "can't sing". Di lagu ini, Taylor Swift berusaha mengekspresikan kepada orang-orang yang menghinanya bahwa suatu hari nanti dia akan menjadi luar biasa. Intinya, ingin membuktikkan bahwa penghinaan orang-orang itu salah.

Denger dulu deh lagunya...


Nah, sudah tau kan liriknya?
Jadi, dari lagu ini, gw cuma pengen kasih tau temen-temen semua,  jangan pernah merasa diri Anda kecil ketika dihina oleh orang lain. Ada kemungkinan suatu hari nanti, malah Anda yang menjadi "orang besar".

Oke, gw pengen kutip sebuah perkataan yang gw denger langsung dari seorang lecture di Singapore bernama Mr John:

"Never say that you are nobody. Cause nobody means No Body. If you have no body, you will be like Casper Ghost, floating in the air..."

Rabu, 22 Oktober 2014

The Pursuit of Happyness

Haloha!

Kali ini gw mau memperkenalkan sebuah film inspirasi yang berjudul The Pursuit of Happyness. Pastinya pernah dong denger judul film ini, atau bahkan sudah pernah nonton film ini. Nah, bagi yang belum, gw akan membahas sekilas tentang film ini yang dikutip dari Wikipedia.

File:Poster-pursuithappyness.jpg 


Cerita film ini dimulai pada tahun 1981 di San Fransisco, California. Linda dan Chris Gardner hidup di sebuah apartemen kecil bersama anak mereka yang berusia 5 tahun, Christopher. Chris adalah seorang salesman yang menghabiskan seluruh tabungan keluarga untuk membeli franchise untuk menjual scanner tulang (Bone Density Scanner) portable. Scanner ini memang mampu menghasilkan gambar lebih baik dari X-ray, tetapi kebanyakan dokter yang ditemui Chris beranggapan bahwa harganya terlalu mahal. Linda, istrinya, bekerja sebagai buruh di sebuah laundry. Keluarga kecil ini mulai terpecah ketika mereka menyadari bahwa mereka tak mampu membayar sewa rumah dan tagihan-tagihan yang semakin menumpuk. Keadaan diperparah oleh kebiasaan Chris yang memarkir mobilnya sembarangan. Karena tak mampu membayar surat tilang, mobil Chris akhirnya disita. Puncaknya, Linda pergi meninggalkan Chris dan pergi ke New York City. Awalnya ia hendak membawa serta Christopher, namun urung atas permintaan Chris.

Dalam keadaan putus asa, Chris tak sengaja berjumpa dengan seseorang yang membawa Ferari warna merah. Chris bertanya kepada orang itu, pekerjaan apa yang ia lakukan sehingga mampu membeli mobil mewah? Orang tersebut menjawab bahwa ia adalah seorang pialang saham. Sejak saat itu Chris memutuskan untuk berkarier sebagai pialang saham.

Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir dari rumah sewanya dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum, namun kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah Glide Memorial Chruch. Karena keterbatasan tempat, mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar. Kadang mereka berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur di luar. Kemiskinan dan ke-tunawisma-an ini semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas dengan giat dan mendapatkan pekerjaan di Dean Witter Reynolds.

Di akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri, Gardner Rich. Pada tahun 2006, ia menjual sebagian kecil sahamnya dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan itu.

Itulah sinopsis singkat tentang film ini.
Bagi yang mau melihat trailer film nya, bisa klik disini

Sekian perkenalan film ini. Semoga film ini bisa menginspirasi temen-temen semua. Sekian.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Pengalaman UIB Math Accounting Fun Games 2014

Hai! Kembali lagi sama gw, penulis blog yang kece ini.

Oke, setelah perkenalan diri sebelumnya, sekarang gw mau ceritain salah satu pengalaman gw yang menurut gw sangat berkesan dlm hidup gw. Jadi ceritanya ini pengalaman gw waktu lomba di UIB tgl 22 Maret 2014 yang lalu. Nama perlombaannya adalah Math Accounting Fun Games. Dari namanya saja sudah tau dong apa yang diperlombakan di lomba ini, ya Matematika dan Akuntansi. Sesuai namanya, perlombaan ini memang cukup fun. Dan dari sini gw juga belajar banyak hal.

Gw ceritain dulu ya babak penyisihannya. Di babak ini terbagi atas 5 sesi.
Sesi pertama, Pilihan Ganda, itu diikuti oleh 9 tim dari seluruh SMK dan SMA di Kota Batam. Di sesi ini gw sudah sempat down. Karena ternyata soal yang keluar berbeda jauh dari bayangan kami. Matematika nya ternyata cuma matematika yang sederhana kayak aritmetika, geometri, persamaan garis, fungsi, dll. Sementara yang kami pelajari adalah Bunga, Anuitas, Rente, Diskonto, dsb. Dari sini terbukti bahwa, kami yang lebay belajarnya. Ekonomi nya banyak berupa teori (yang tidak begitu kami kuasai). Akuntansi nya masih bisa kami hadapi. Dan yang anehnya, ada soal perpajakan yang sama sekali tidak disebutkan sebelum lomba. Disini soal dibagi menjadi easy, medium, dan hard. Tapi menurut gw itu semua hard. Akhirnya kami hanya mengerjakan 36 soal dari 50 soal yang diberikan.

Dari hasil sesi pertama, kami berada di urutan ke 6 kalau tidak salah. Tapi di sini belum ada eliminasi. Jadi kami lanjut ke sesi 2. Sesi dua ini adalah sesi Pos. Di sesi ini kami mendapatkan kata kunci dan harus mencari pos yang mau menerima kata kunci kami. Setelah itu kami harus mengikuti permainan di pos itu, dan kalau kami berhasil melakukan permainan dengan baik, kami akan mendapatkan "bintang" yang bisa memberi poin lebih. Setelah melewati permainan, kami akan diberi soal yang harus kami kerjakan dalam batas waktu tertentu. Setelah selesai mengerjakan soal, kami akan diberi kata kunci lagi dan kami harus mencari pos lain lagi. Begitu seterusnya sampai kami berhasil melewati 10 pos dalam waktu 2 jam.

Sesi dua ini merupakan sesi yang cukup melelahkan. Kata kunci yang pertama kali kami dapatkan adalah "Iiiiih Sereeemm!!". Dan kami harus mengucapkannya dengan gaya (seolah melihat hantu di depan kami). Setelah mencoba di hampir semua pos, akhirnya kami menemukan pos yang menerima kata kunci itu. Pos itu adalah pos Black Box namanya. Setelah dari sana, kami dapat kata kunci baru. Banyak kata kunci yang kami dapatkan, seperti "Siapa ya kakak?", "Cemungudh eaah!", "Dar der dor byuuurr!", "Go for health!", dsb. Memang alay sih, tapi mau gimana lagi.

Dari semua pos itu, yang paling berkesan adalah pos Water Baloon. Karena inilah permainan yang membuat gw basah total. Mata gw ditutup dan gw diikatkan sebuah kain yang ada jarum di atasnya dan penampilan gw jadi kayak pocong. Lalu kedua teman gw harus mengarahkan gw ke balon yang harus ditusuk dengan jarum yang ada di atas kepala gw. Karena gw tidak berhasil menusuknya (bukan salah gw, balonnya yang terlalu tebal), si panitia langsung menusuk balonnya dan alhasil gw tersiram air hangat dari dalam balon itu. Asal tahu saja, itu sepertinya air keran.

Permainan yang paling sulit adalah di pos Blow The Tissue dimana kami harus meniup tisu itu agar ia bertahan di udara selama 30 detik. Yang benar saja! 3 detik saja sudah bersyukur. Satu lagi permainan yang membuat gw kelelahan, Skipping Question. Gw harus sambil skipping sambil menjawab pertanyaan. Nafas gw hampir putus. Permainan yang berkesan lainnya adalah dimana gw harus mengambil air dalam ember dengan pipet lalu membawanya sampai ke sebuah gelas aqua agar gelas itu penuh. Gw lupa nama pos nya. Dan air dalam ember itu adalah air keran, man! Gue minum air keran!!

Tapi kami berhasil menyelesaikan semua pos dalam waktu 2 jam, kami sempat mengira kami sudah cukup cepat dalam menyelesaikan tantangan, tapi ternyata begitu kembali ke aula, kami adalah yang terakhir. Alhasil, kami tidak diperbolehkan masuk sebelum kami menyanyikan sebuah lagu untuk panitia di situ. Alhasil kami menyanyikan lagu Barney, "I love you, You love me, We are happy family..." Itu lagu juga kan? Tapi gara-gara ini, kami ditertawakan hingga pertandingan hari itu selesai.

Setelah istirahat, hasil sesi 1 dan 2 pun diumumkan. Dari 9 tim akan dipilih 7 tim yang masuk ke sesi 3. Tak disangka, kami berada di urutan ke 7, nyaris gugur. Masuk ke sesi 3, Siklus Akuntansi. Disini kami harus menyelesaikan sebuah soal Siklus Akuntansi. Kami pikir soalnya akan sangat susah. Ternyata soal perusahaan jasa yang cukup sederhana dan mampu kami selesaikan dengan penuh percaya diri. Tapi entah apa yang terjadi, dari 5 tim yang dipilih masuk ke sesi 4, kami di urutan ke 5. Lagi-lagi nyaris gugur. Tapi bisa masuk ke sesi 4 saja kami sudah sangat bersyukur.

Di sesi berikutnya, kami diberi waktu 30 menit untuk membuat sebuah presentasi tentang Business Plan. Kami diberi modal 50 juta (sayangnya ini hanya sebuah soal, bukan uang beneran) untuk membangun sebuah perusahaan Laundry. Kami harus menyajikan Laporan Laba Rugi dan Laporan Neraca dalam presentasi kami.

Waktu tidak cukup, kami tidak mampu menyelesaikan slide terakhir kami. Ini sudah membuat gw down sekali. Karena slide kami juga akan dinilai nanti. Tapi presentasi berjalan lancar meskipun ada pertanyaan dari juri yang tidak mampu kami jawab, bahkan kami sempat ditertawakan oleh mereka, kami memang luar biasa, belum ada peserta yang sanggup membuat juri tertawa. Dan sebenarnya gw sudah sangat pasrah. Tapi dengan kehadiran beberapa guru kami di sana, gw berusaha untuk se-optimis mungkin. Ya, dan berusaha untuk percaya bahwa mukjizat itu nyata.

Dari 3 tim yang dipilih masuk ke sesi terakhir, kami berada di urutan ke 3. Lagi-lagi kami nyaris gugur. Ya, mukjizat itu nyata. Kami masuk ke babak final yang akan diadakan minggu depannya tanggal 29 Maret 2014 di Nagoya Citiwalk.

29 Maret 2014 - Finale Round
Ini dia finale round bagi kami. Disini kami memiliki 2 sesi, yaitu sesi Cerdas Cermat dan Presentasi. Minggu sebelumnya, kami sudah diberi bahan untuk presentasi, yaitu membahas PSAK 16 tentang Aset Tetap. Setelah mempersiapkan beberapa hari, tibalah hari H. Hari yang membuat jantung kami berdebar-debar.

Gak usah banyak ngomong, lihat saja wajah kami di bawah ini. Entah serius, entah takut, atau apa. Gw juga gak tau.

Di sesi cerdas cermat

 Sesi presentasi

Beberapa guru datang untuk mendukung kami, juga ada teman-teman kami dan keluarga dari salah satu anggota kami. Kehadiran mereka membuat kami semakin semangat (aseeekkk).

Kedua sesi berjalan dengan sangat lancar, setidaknya tidak seburuk sebelumnya. Dan singkat cerita, kami pun meraih juara 1. 

Foto bersama panitia

 Foto bersama guru-guru dan supporters (meskipun cuma dua)

Ini memang pengalaman yang sulit untuk dilupakan, karena butuh perjuangan yang sangat besar untuk mendapatkan hasil yang begitu memuaskan. Jadi, disini gw juga pengen kasih tau temen-temen untuk tidak berputus asa dan tetap optimis. Mukjizat itu nyata...

Oke, cukup sekian cerita gw yang panjang lebar ini. Semoga bisa menghibur dan menginspirasi temen-temen semua. Sekian dan tunggu postingan gw selanjutnya.

Syalom..

Jumat, 17 Oktober 2014

My Biodata

Hell to the low, Hello! Welcome to my blog!

Sebelumnya, ijinkan gw memperkenalkan diri dulu. Nama gw Sufiana Tan (bisa dilihat dari url blog gw). Sebenernya nama gw cuma Sufiana, dan Tan itu adalah marga gw. Gw seorang perempuan. Tanggal lahir gw 22 Juli (bisa dilihat juga dari url blog gw). Gw lahir di sebuah kota kecil di Kalimantan Barat yang bernama Singkawang. Banyak yang tidak tahu tentang kota ini, jadi kalau Anda juga tidak tahu dan ingin tahu, silahkan searching di google. Gw tinggal di Singkawang sampai umur 6 tahun. Dan gw pindah ke Batam setelah itu, tinggal menetap di Batam sampai sekarang.

Saat ini gw sekolah di SMK Kartini Batam, jurusan Akuntansi. Karena gw ngambil jurusan akuntansi, jadi gw suka sama yang namanya Matematika. Gw lebih memilih duduk di kelas menyelesaikan soal Matematika dibandingkan keluar kelas olah raga, itulah alasannya kenapa gw gak suka pelajaran Olahraga.

Saat ini gw berumur 17 tahun. Gw masih single (atau biasa disebut sebagai 'jomblo'). Kalo ngomongin soal single, pasti bakalan ditanya tipe cowok. Oke, gw bakal kasih tau tipe cowok gw. Gak susah kok, gw cuma butuh cowok yang pengertian dan perhatian. Kalau dia udah pengertian, dia akan ngerti semua keinginan dan baik buruknya gw, dengan begitu dia akan dengan sendirinya melakukan yang terbaik buat gw (aseeeekkk).

Next. Hobi gw adalah mendengarkan musik, selama itu bukan musik rock and roll! Gw lebih memilih mendengarkan lagu mandarin dan lagu barat dibandingkan yang lainnya. Kalau ditanya soal lagu favorit, gak bisa gw sebutin. Terlalu banyak untuk disebutkan.

Gw tinggal di Batam Centre bersama dengan kedua kakak perempuan gw, papa dan mama gw. Warna favorit gw biru yang damai dan putih yang suci. Gw jarang baca novel atau buku-buku karya sastra lainnya, jadi gw gak punya buku favorit. Tapi gw suka baca buku psikologi, gw suka dengan semua hal yang berbau psikologi.

Karena gak suka baca buku, jadi gw lebih suka nonton. Dari sekian banyak film yang pernah gw tonton, yang paling berkesan buat gw adalah film You are the Apple of My Eye dan I Give My First Love to You. Kedua film itu punya kisah yang unik dan menyentuh hati (aseeekk).

Sampai saat ini gw masih belum punya cita-cita yang pasti. Gw hanya pengen menyelesaikan sekolah gw dan masuk ke dunia karir.

Oke, gw rasa sekian perkenalan dari gw. Dan tunggu post gw yang berikutnya...

Senin, 21 Juli 2014

Sweet Seventeen

July 22nd 1997...
A cute baby was born. A precious gift from God for Mr & Mrs Tan. And they gave an unique name for this baby, SUFIANA.

July 22nd 2014...
It has been 17 years. Thanks GOD. I'm so glad that I'm still alive. It's not easy to pass these years. There were some years when I felt so down, but then I pulled myself. Some people were trying to raise me up. "I must go on with my life," that's what I said 2 years ago.

A lot of things, a lot of people, have accompanied me through these years. I'm very grateful for having them. So, here, let me say thanks to those people.

1. Mom and Dad
Thanks for taking care of me, scolding me, teaching me . You let me know what is wrong and what is right. Thanks for telling me to be a good person. I will not let you disappointed. I promise. Love you..

2. Sisters and family
I remember those days, when we fought, argued. But at the end, we still laughing together. Thanks for all the things that you guys bought for me. Thanks for the treat. Thanks for everything. I know we can't say "I love you, sis" to each other, but deep inside, we love each others.
Thanks Grandma and cousins.

3. Jenny Florentina
Yeah, you  know what I'm gonna say. I can't stop saying thank you for what you gave to me. I don't know how to express my grateful to you. Thank you for your "sexy birthday gift". And one question, did you really use a lipstick and kiss the paper you gave to me???

4. DeCCESSO
These girls have been my best sisters since this Vocational High School. Yeah, they are Devita, Catheline, Celvina, Elina, Sally, and Ovivi. Thanks for being there for me. You guys can make me laugh, make me cry, and make me angry sometimes. But whatever we did, we still stay together. I never expected that this friendship will last long, I'm afraid we will fall apart slowly. But, what you guys said and did, really make me believe that this friendship can last long. Thanks Devita for being my soulmate, thanks Cath for being my "ears" and willing to hear all my stories, thanks Celvina for all the gifts and things that you made by yourself, thanks Elina for drive me home and make me laugh, thanks Sally for the understanding through all the problems we faced together, thanks Ovivi for being my sweet "wife". I love you , girls ...

5. Brothers
I never have a lot of brothers like this. Jhonson, Steven Zhou, Steven Athiam, Billy, Jefferson, and Kelvianto. You guys are my awesome brothers. Make me laugh, give me advices, hear my story, and making fool of me sometimes. Thanks for all the things you gave to me, for all the times you spend with me. Thank you very much. (Special thanks for Jhonson and Billy for the gifts)

6. All friends around me
Friends from I was in Primary until now. All the friends who were or who are there for me. For the friends who has forget me. For the friends who has lost contact with me. For all of you. All friends from around the world. Thank you.

7. All the people who have been in my life, no matter for a short time or for a long time. Thank you.

Last but not least, I would like to say thanks to my best idol, RUI EN. I know you can't read what I write here, we never meet each other. But I believe you know me. At least, you know that there's a girl in Batam that is always support you and has voted a lot for you in last Star Awards.
People can't believe the reason why I became your fans (or you became my idol). It's a very simple reason, because you changed my life with one of your quotes, "No matter how bad your family situation is, you have a choice not to be a victim". People say I'm crazy when I fangirling over you. People say I'm abnormal for "loving" you. But, I don't care.
You are the only actress in the world that can be my idol for so many years. Thank you very much, Idol. And my wish still the same, I hope I can meet you one day, talk to you, and work alongside with you.

Thank you.. I'm feeling blessed today.


Kamis, 10 Juli 2014

Those 5 Years....

First of all, I would like to say "Happy Birthday" for the 3rd time to Jenny Florentina . Yes, this short girl is 17th years old today! I didn't say any wishes for her today, because I believe she knows what are my wishes for her. One of them is "grow taller".

Actually, July 10th is not only her birthday, but also our "First Met" (even she keeps telling me that our friendship started on July 13th). Girl, we met on July 10th 2009. We were in the same class for student orientation on July 13th-15th 2009. We know each other on July 15th 2009. And yes, our friendship started after the student orientation. But I don't care, July 10th is the anniversary for our friendship.

When I was so excited to celebrate this five years of friendship, I suddenly realized and think, "Well, this is not a wedding anniversary!" I felt abnormal (if you know what I mean). So I decided to "not to excited for it".

I told you I have something to show you, Jenny. So this is it:
I draw this on Paint. So fail, I know. Actually I did a drawing by myself, on a paper, but it looks so awful, so I decided to make it on Paint (and the result is as awful as the one I draw by myself). I am not good at drawing. Thanks.

I think you know what I am going to express in this picture. I want to tell the story of us, ehem, yeah the story of us. When was the first time we met, until today.

I remember those days when we didn't talk to each other just because that stupid misunderstanding.
I remember when we walked home together, and it was raining.
I remember when you called me "MAMA" on the football competition. All people are looking at us. I know what they thought, "Her mom also come to play football???"
I remember when were so disappointed because we are not in the same class in this Senior High School.
I remember, yeah like what you've said, how we tasting the God's miracle together.
I remember those days.

You know why I really cherish this friendship? Because I didn't have any real best friend until I met you. I know this sounds a little bit disgusting. Haha. But seriously, since I was a little child, I believe in friendship. So much. When I was in Primary 1, I have a friend. She is very nice to me. And when I was going to move to Batam, she gave me a hairpin. I was very touched that time. But I can't remember what did she say to me or what did we do together that time. I don't even remember her name.......

After I move to Batam, I didn't have any friends. I found one that time, her name is Silvia Indirani, but she left Batam with no reason. Until now, I don't know where is she. I don't know what happened to her that time. I just know that she didn't come to school and I thought she was sick. One day, two day, three day, until one week. My teacher told me she has moved. But they didn't tell me the reason or where she moved to.

I have a lot of friends in Primary School, but none of them are true friends. I couldn't find any best friend in Junior High School. When we didn't talk to each other, I thought that you will not be my best friend anymore. But, we are destined to be best friend forever.

Time flies. We've spent five years together. It's not easy.

Thank you for being my best friend, my sister, and my daughter.
Thank you for all the advices, praises, critics, and insults.
Thank you for the tears and laughters.
Thank you....

I remember you told me, "Crying is useless..." Do you remember that?

Senin, 30 Juni 2014

Adhitya Dhani, Penyandang Cacat yang Humoris



Liburan sudah dimulai. Teman-teman mulai berpulangan ke kampung masing-masing. Dan saya…. Ya, hanya melewati liburan di bawah naungan home sweet home.

Minggu siang, hari yang membosankan kemarin. Saya membongkar laci meja tempat menyimpan DVD, berharap menemukan sesuatu yang bisa ditonton. Tapi alhasil, ternyata semua DVD film yang ada di laci itu sudah habis saya tonton. Akhirnya saya menyalakan televisi.

Saya menekan remote televisi itu dengan malas. Mulai dari channel nomor 1 sampai akhirnya saya berhenti di salah satu channel Indonesia, KompasTV. Ternyata ada acara Stand Up Comedy Indonesia (yang sepertinya merupakan siaran ulang). Saya pun memutuskan untuk menonton acara tersebut.

Saya mulai suka dengan Stand Up Comedy Indonesia (disingkat SUCI) sejak salah seorang teman saya menunjukkan video salah satu peserta SUCI yang bernama Dodit. Kemarin SUCI menayangkan sebuah cuplikan audisi salah satu peserta bernama Adhitya Dhani. Dari cuplikan tersebut, si Dhani dibantu oleh dua orang pria untuk bisa duduk di kursi yang telah disediakan.

Awalnya saya merasa heran, untuk apa dia dibantu? Dan setelah mendengar ia mengucapkan kalimat pertamanya, “Nama saya Dhani”, saya baru menyadari bahwa ia memiliki kekurangan fisik. Jujur saja selama ini saya sering melihat penyandang cacat yang sukses, entah itu menjadi atlet, pengusaha, atau bahkan motivator. Tapi saya belum pernah melihat penyandang cacat yang menjadi comedian. Saya pun mulai tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai si Dhani ini.

Ketika tampil di panggung SUCI, ia duduk di atas kursi roda. Saya terpana mendengar “candaan” pertamanya. “Sejak kecil saya sudah memiliki kekurangan fisik. Teman-teman di sekolah sering menertawakan saya. Tapi sebenarnya jadi orang cacat itu enak loh. Coba saja sendiri kalau tidak percaya!”

Para penonton tertawa, saya juga. Sebenarnya saya lebih mengarah pada kagum daripada terhibur. Bagaimana bisa seorang penyandang cacat menggunakan kekurangannya itu sebagai bahan candaan untuk menghibur orang lain? Saya semakin terpana begitu ia melanjutkan omongannya. Berikut ini beberapa candaan yang ia sampaikan:

“Meskipun cacat, tapi saya sudah bisa mencari uang sendiri,” para penonton bertepuk tangan kagum, ia pun melanjutkan, “di dompet ayah saya.”

“Saya ini suka tawuran. Tapi teman-teman saya tidak pernah mau mengajak saya kalau tawuran. Sebenarnya orang-orang cacat seperti saya ini memegang peranan penting loh dalam tawuran, yaitu provokator. Lalu kalau orang tawuran itu kan biasanya lempar batu, nah saya lempar kursi roda. Habis dilempar, saya ngesot di bawah. Tapi saya masih bisa berteriak kepada lawan saya, ‘Ayo maju sini kalau berani! Bantu saya…’”

“Kalau tawuran itu ada dibagi menjadi beberapa tim. Ada tim pelempar batu, tim pemegang bambu, saya tim pengawas. Jadi kalau ada polisi datang, saya teriak pada teman-teman saya, ‘Woi ada polisi datang!’ lalu teman-teman saya lari, saya ditinggalin. Pak polisi menghampiri saya, ‘Dek, tadi disini ada tawuran ya?’ Lalu saya jawab, ‘Enggak, Pak. Tadi disini ada pengajian.’”

Sepanjang performance nya, ia menggunakan “cacat fisik” nya itu sebagai bahan candaan. Benar-benar luar biasa. Sering orang mengatakan, “Syukuri apa yang ada.” Memang benar. Banyak orang cacat yang sudah sukses mengatakan, “Meskipun memiliki kekurangan, kita tetap bisa sukses.”

Sebenarnya menurut saya, tidak logis kalau setiap orang cacat itu bisa menjadi atlet, pengusaha hebat, atau motivator. Tapi saya percaya, jika seorang penyandang cacat bisa memberikan kebahagiaan bagi orang lain, dia sudah sangat luar biasa. Kita, manusia yang “normal” sekalipun, belum tentu bisa menghibur orang seperti itu.

Seorang penyandang cacat saja bisa menerima kekurangannya dan terus tertawa menikmati hidup, bahkan menghibur orang lain. Kenapa kita yang tidak berkekurangan fisik apapun, tidak bisa melakukan itu?

Untuk Adhitya Dhani, empat jempol buat Anda. Meskipun (maaf) Anda memiliki kecacatan fisik, tapi Anda berhasil menghibur saya. Tidak hanya saya, tapi jutaan penonton di Indonesia. Anda telah membawakan kebahagiaan bagi kami. Terima kasih. Keep smiling!!

Berikut ini video audisi Adhit


Selasa, 13 Mei 2014

Last Episode of “Job Training”


Setelah melewati 78 episode sejak awal debutnya di tanggal 15 Jan 2014 yang lalu, akhirnya Job Training tiba pada episode terakhirnya, episode ke 79, hari ini.

Mungkin pada awal tayangnya 4 bulan yang lalu, para “pemain” di dalamnya memiliki perasaan yang sama: deg-deg-an. Kita semua berpikir, “akan seperti apa Job Training ini?”. Tapi anehnya, begitu tiba di episode terakhirnya, timbul berbagai macam reaksi. Ada yang merasa sedih karena harus segera meninggalkan suasana perkantoran yang telah mereka jalani selama empat bulan. Tapi ada juga yang merasa bahagia karena akhirnya mereka bisa meninggalkan “neraka” ini.

Jujur saja, saya termasuk yang merasa bahagia dengan berakhirnya “drama” Job Training ini. Bukan karena merasa suasana di sini seperti neraka (setidaknya tidak separah neraka), tapi mungkin karena masih belum mampunya saya untuk beradaptasi dengan dunia kerja.

Saya masih lebih menikmati hari-hari sekolah. Meskipun harus bangun lebih pagi dibandingkan hari kerja, tapi suasana sekolah jauh lebih menarik bagi saya. Dua bulan yang lalu ada kakak kelas yang bertanya pada saya, “Lebih milih sekolah atau kerja?” Saya menjawab, “Untuk sementara, sekolah.”

Ya, kata “untuk sementara” memang harus digarisbawahi (dan dicetak miring, di-bold, di-highlight, diberi warna). Mungkin Karena usia saya yang memang masih usia seorang pelajar, jadi bagi saya, dunia kerja itu bukan dunia yang menarik.

Hari ini sudah “episode terakhir”. Waktu benar-benar berlalu dengan cepat. Meskipun tadi saya mengatakan bahwa saya termasuk yang bahagia dengan berakhirnya semua ini, tapi jujur saja, ada sedikit “ketidakrelaan” untuk meninggalkan suasana kerja di sini.

Banyak hal yang saya alami, mulai dari belajar menyusun bukti transaksi sampai membunuh kecoak di toilet (dan berburu tikus kemarin). Ya, banyak hal yang saya dapatkan. Mulai dari yang berguna bagi masa depan sampai hal terkonyol sekalipun. Banyak ilmu yang saya dapatkan. Melakukan vouching, menginput data, menggunakan program akuntansi, dan berbagai pengetahuan akuntansi lainnya.

Rekan-rekan kerja (*eakkk) di sini juga unik. Dari yang pendiam sampai yang paling heboh. Dari yang pemalu sampai yang suka ke-PD-an. Mereka unik. Tidak jarang mereka bercanda tawa dengan kami, para murid yang melaksanakan Job Training di sini.

Tapi masih kata yang sama, saya masih belum mampu beradaptasi. Mungkin karena sudah tertanam di pikiran saya bahwa “ini hanya sementara.” Jadi saya tidak memiliki niat untuk benar-benar berkecimpung dan ikut berbaur dengan mereka. Yang saya inginkan hanyalah segera menyelesaikan laporan saya dan menyerahkannya ke guru, mendapatkan nilai, dan kembali ke sekolah.

Besok libur. Jadi hari ini menjadi episode terakhir dari “drama” Job Training ini. Setidaknya kami punya waktu satu hari untuk istirahat (dan menyelesaikan laporan bagi yang belum). Hari Jumat kami akan kembali ke sekolah.

Aku sudah tidak sabar ingin kembali menjalani masa sekolah. Bangun pagi-pagi, duduk di kelas, dengar celotehan guru, mengerjakan tugas, mengikuti ujian, dan mengambil rapor. Ya. Setelah ini, sudah saatnya saya mengatakan “Good bye!” pada kantor ini.

Terima kasih untuk semua yang sudah diberikan oleh perusahaan ini, oleh semua rekan-rekan di sini. Terima kasih.

Last episode of Job Training, end today on 5 p.m. School, I’m coming back!!!

Senin, 31 Maret 2014

True Friend



Kata orang, mencari 1 orang sahabat sejati jauh lebih susah dibandingkan mencari 1000 orang teman.
That’s right.

Sebenarnya apa sih sahabat sejati alias true friend itu? Kenapa susah sekali untuk menemukan satu saja sahabat sejati? Karena banyak kriteria yang harus dipenuhi sebagai seorang sahabat sejati, antara lain:
1.      Selalu senantiasa ada untuk sahabatnya.
2.      Bisa mengerti dan menerima segala kelebihan dan kekurangan sahabatnya.
3.      Mampu bersikap jujur dan menaruh rasa percaya pada sahabatnya.
4.      Mampu memaafkan dan mau meminta maaf dengan sahabatnya.
5.      Dll

Memang susah mencari orang yang bisa melakukan semua itu. Bisa saja kita menemukan orang yang memang bisa menerima kekurangan kita, tapi tidak pernah ada ketika kita membutuhkan (kadang malah sebaliknya, kita yang ada untuknya ketika dia membutuhkan).

Banyak orang yang bilang sama aku, “Kita kan sahabat.” But, ketika aku butuh dukungan, butuh saran, butuh bantuan, mereka hanya mengatakan hal-hal seperti di bawah ini:
-          “Aku dukung lewat doa ya.”
-          “Kamu lakukan aja yang terbaik buat kamu.”
-          “Err, aku gak bisa bantu nih.”
-          “Sorry, aku lagi ada urusan.”
-          “…”
Apa maksud poin terakhir itu? Ya, itu yang paling parah, tidak merespon ketika kita membutuhkan.

Kata orang, sahabat yang baik itu menampar dari depan dan bukan menusuk dari belakang. Banyak orang-orang yang mengaku sahabatku justru tidak tega mau “menampar” aku, mereka malah berusaha seolah sangat menghargai pendapatku.

Sahabat sejati itu gak akan segan-segan mengatakan, “Kamu tuh bodoh banget sih mau ngelakuin itu??”, “Kamu itu buta ya? Masih mau aja percaya sama dia!”, “Udahlah! Kamu jangan mau dibodohin lagi!”, “Kamu itu childish banget sih!”, dan segala macam umpatan yang bersifat mendorong kita untuk menjadi lebih baik.

Sahabat sejati itu rela bertengkar dengan kamu, asalkan kamu sadar akan kesalahanmu.
Sahabat sejati itu rela bertengkar dengan orang lain demi membela kamu.
Sahabat sejati itu ….
It’s too hard to explain.

---

It’s not easy for me to find this girl, Jenny Florentina.

Boleh dibilang, dialah sahabat sejatiku yang sesungguhnya (mendadak jadi geli sendiri dengan kata-kata ini -_-).

Dia sering marahin aku, “Begok banget sih mau sama dia!” ketika aku mau menerima cowok yang sudah jelas tidak baik.
Dia juga gak jarang berargumentasi denganku.
Dia juga sering ngomel “Ngapain sih idolain orang-orang itu?? Ampun deh!” ketika aku mengidolakan artis gak jelas.

Istilahnya, dia berani-berani saja “menampar”ku ketika aku salah. Dan dia tidak akan pernah menusukkan pisau tajam padaku dari belakang.

Aduh, kenapa jadi puitis gini ya? -_-

Fine, to the point aja deh.

Kenal dia lebih dari 4 tahun lebih. Dari adiknya yang paling kecil masih berumur 2 tahun, sampai sekarang sudah masuk SD kelas 1. Dari kami berdua masih childish banget sampai kami sudah belajar bersikap dewasa.

Seluruh anggota keluarganya sudah mengenalku (begitu juga sebaliknya). Pernah makan di rumahnya. Pernah berangkat sekolah bareng. Pernah pulang ke rumah bareng. Punya T-shirt couple (oke, ini gak nyambung).

Dia iri dengan suaraku yang berat, karena suara dia cukup nyaring.
Dia (mungkin) juga iri dengan tinggi badanku. Hahah.

Sebenarnya, dia tidak lebih cantik dari aku (ya ampun, PD banget!). Dia juga gak lebih pintar dari aku (yang ini, dia ngaku sendiri loh). Dia juga gak lebih dewasa dari aku (ini juga dia yang ngaku). Tapi sebenarnya ada satu hal dari hidup dia yang sangat aku inginkan. Keluarga harmonis.

Tiap kali kalau ke rumahnya atau ikut mobil keluarganya kemana-mana, ada suatu kebahagian tersendiri melihat keluarganya. Dia dan adik-adiknya memang sering bertengkar. Dia juga sering kena marah oleh papa mamanya. Tapi setiap kali kami ada lomba, keluarganya selalu hadir dan menjadi supporter setia kami. Keluarganya memang bukan harmonis di “permukaan”, tapi kalau diperhatikan lebih dalam, mereka keluarga yang sangat harmonis (menurut gue aja sih.)

Tapi sebenarnya bukan itu inti utama dari post ini (ya ampun, udah panjang lebar tapi belum sampai ke inti).

Jadi intinya adalah……………
Aku sangat bersyukur karena memiliki seorang sahabat sejati seperti dia. Aku bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarganya. Aku bersyukur bisa mengisi 1/16 dari memori kehidupannya. Aku bersyukur bisa memiliki 0,0015 cm2 luas di hatinya. Aku bersyukur ……. Sangat bersyukur………..

Thanks for everything, daughter.
Thanks for everything, best friend.

NB : Post ini tidak dipublikasikan dengan alasan memperingati rangka apa pun. Karena hari ini bukan ulang tahunmu, bukan ulang tahunku, dan bukan peringatan hari bertemunya kita berdua. Hari ini hanya sebuah hari Senin sederhana yang membuatku terbangun dengan penuh rasa syukur.