Selasa, 19 Januari 2016

Loner

And here I am.
Sitting alone for the thousand times in my life.
The noise and laughters all around me only make me feel worst.

I keep thinking.
I keep my brain working.
By playing games.
I don't usually think that playing game is useful.
But when you are alone,
That's the only thing that could help you from looking like a fool in the crowd.

I know I can do more than I think.
I can stand up, walk to the canteen, buy some snacks and enjoy my night waiting for the bus to come.
But my legs just can't move
Of course, unless when the bus come.

I know I can find some friends, have some chats.
But I can't even look at people that walk in front of me.
Sometimes I look shocked when someone call my name, ah it's my old friend.
Only "Hey!"
Sometimes "Still have class after this?"
Or "How was your class just now?"

I keep looking down at my phone.
Don't even know what I'm doing.
Games. Timeline. Facebook. Games. Timeline. Facebook. Games...

Biggest fear at this time is not the feeling of being alone.
Low battery.
When the phone has no battery, I also ended up like a zombie. No battery too.

I get addicted to phone. Since I become a loner.
No, no, no. I am not a loner.
I am just....

Ah, the bus has arrived.
Time to go home.
Have a good sleep.

Selasa, 29 Desember 2015

Parts

I have been through so many bad days and good days. I have passed so many chapters of my life.
When I was so childish, I skipped class by telling teacher that I was sick, I didn't study for exam and got big zero for it.
Then I grow up in one night. I woke up with a brand new mindset. Cause the day before it, I met the biggest sudden changes in my life. It was like a big hand slap on my face, told me to wake up.
I left all the stupid things, all the mistakes I made, and the old me.
As I keep growing, I learn more things.
As I step on new path, start a new chapter, I face new things, new people, and learn new lessons in life.

Remember when I was graduated from Junior HS, I told myself to be a better person, to be a smart student, and make my beloved ones proud of me. I started the new chapter, Senior HS. I learned a lot in that chapter.
I went to several competitions, win and lose, ups and downs. I learned how to work in a team. I learned how to pose on stage when holding a trophy. I learned how to hold on the tears when I lose. I learned how to swallow all the bad words from people who don't understand my position. I learned how to accept reality that I am not the best. I learned to smile when people ask me why I can't get the first place. And the most important lesson that I learned is, how to stay down-to-earth when I am on the highest sky. "Not to be arrogant" is the hardest lesson that I learned in Senior HS, hardest than the Math.

I remember the day when I was standing on stage, giving a speech representing all students that was graduate on that day. I remember how my Mom smiled. I remember how my headmaster praise me when I was shaking hand with him. I remember how my friends cheer for me. And on that day, after all the laughters on graduation ceremony, I realized one thing: a new chapter has began.

When I left that school, I step on a new path. Worklife. I thought Senior HS was the hardest part of my life, but when I was interviewed and accepted in this big manufacture company, I realized, there's no hardest part of our life. Cause every part is getting harder and harder. Yeah, only when we can't handle it. But if we do know how to deal with this life, we can feel that this life is getting easier and easier.

I could say, learn how to deal with customer, how to admit that I was wrong, how to hold on my anger when people are not following the rules, how to keep smiling to people who did scold at me and left big scar on my heart, how to respect others' way of thinking, how to act like I don't mind at all, these, are hardest than any lessons I have learned in previous parts.

I did fail at these lessons. But it doesn't make me stop learning.
The only lesson that I still hard to learn is how to stand alone. How to settle all things by myself. Cause sometimes when you try to settle by yourself, people may accuse you for doing that wrong and say that you can't do it alone. But when we seek for others' help, they will say we can't be independent.

Ya, all life lessons are not easy at all. Nobody will get perfect score for it. And no one can graduate from this life learning class, unless we die.

Anyway, did I write too long?

Selasa, 15 Desember 2015

Mantan

Setiap mantan punya kisah tersendiri
Ada mantan yang pantas dikenang
Ada mantan yang pantas dibuang

Yap. Bener. Ada banyak macam mantan di dunia ini.

Ada mantan satu malam. Ya maksudnya, mantan yang hanya punya kenangan singkat. Pacarannya tidak sampai sebulan. Bahkan bisa dihitung hari.
Mantan semacam ini tidak diragukan lagi, bukan mantan yang pantas dikenang.
Kenapa? Pacaran saja singkat, apa yang mau dikenang? Baru mulai so sweet, eh sudah berpisah. Masa singkat seperti itu tidak memberi bekas dalam otak. Mungkin sebulan pertama setelah putus, masih akan teringat. Tapi tolong, setelah itu buang jauh2. Karena tidak butuh waktu lama, yang bisa dikenang itu juga habis. Alhasil, yang ada di benak kita, "Mantan? Siapa ya?"

Ada mantan terindah.
Ini yang paling banyak dialami. Sudah menjalani masa pacaran yang panjang, dan akhirnya harus berpisah. Banyak moment yang bisa dikenang. Mulai dari moment makan bersama, jalan2 bersama, nonton bersama, chatting lucu, chatting gombal, belajar bersama, berantem, ngambek2an, sampai moment kenalan sama keluarga satu sama lain. Sudah berniat serius dan akhirnya ludes.
Itulah mantan terindah, sekaligus mantan terpahit.

Ada juga mantan sampah.
Mantan, yang seperti sampah. Mantan yang membuat kita berpikir, "Kok bisa sih dulu gue pacaran sama dia?"
Iya, kesambet setan apa kalian bisa sampai punya mantan kayak sampah?
Oke, mantan sampah ini gak ada salahnya juga. Gak perlu kita sesali.
Mantan sampah ini hanyalah mantan yang dulu kita terima dalam keadaan tidak sadarkan diri. Apapun yang kita jalani dengan mereka dulu, kini sudah jadi sampah. Benar2 sampah, tidak pantas dikenang, apalagi disimpan.
Mantan seperti ini hanya bisa dijadikan pelajaran hidup. Jangan sampai pacaran sama sampah lagi.

Dan yang terakhir, mantan tawar.
Mantan tawar, mantan yang tidak ada rasanya. Kita juga tidak tau kenapa dulu bisa pacaran dengannya, tapi dia bukan sampah. Hanya saja, kita tidak ada rasa dengannya. Atau mungkin ada, tapi menipis perlahan. Sampai akhirnya tidak ada rasa, dan berpisah.
Makanya, saat berpisah, menjadi mantan, perasaan kita tawar. Kita tidak sedih juga tidak bahagia.
Mantan itu tidak dikenang, juga tidak dibuang.
Tapi kadang, melihat sang mantan akhirnya bahagia dengan yang lain, sebersit rasa perih itu bisa muncul. Lalu kita menarik nafas dalam dan tersenyum, semoga dia bahagia.
Kita tulus mendoakan. Karena rasa itu tidak ada. Tawar. Benar2 tawar.

Rabu, 09 Desember 2015

Repost All Posts

Dear all

Berhubung bbrpa waktu yg lalu guru saya meminta kami untuk membuat blog dan membuat posting sesuai dgn permintaan dia, maka saya re-use blog ini untuk tugas itu. Dan saya menyimpan ulang semua post saya menjadi draft.

Nah, hari ini, saya akan post ulang semua postingan saya dulu.
Because I miss this blog. :)

Minggu, 10 Mei 2015

Prosedur Pengurusan KTP Baru Wilayah Batam



Hai semuanya!

Hari ini disini saya akan sharing tentang Prosedur Pembuatan KTP Baru untuk wilayah Batam. Ingat, KTP BARU, bukan perpanjangan atau pun pengurusan KTP Hilang ya…

Bulan Juli tahun lalu saya sudah menginjak usia 17 tahun, tetapi sehubungan dengan kegiatan sekolah saya yang mulai padat (karena saya duduk di bangku kelas 3 SMK), maka saya menunda pembuatan KTP saya sampai selesai Ujian Nasional (UN) bulan April lalu.

Setelah mendapat sedikit info dari seorang petugas di kompleks perumahan saya di Batam Centre, bahwa untuk membuat KTP, wajib meminta Surat Pengantar dari RT/RW terlebih dahulu.

Maka pada tanggal 29 April yang lalu, saya pergi ke rumah RT yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah saya. Ketika saya ke sana, saya menyampaikan keinginan saya untuk membuat KTP baru. Lalu Bapak Ketua RT tersebut meminta fotokopi Kartu Keluarga (KK) saya. KK ini rupanya digunakan sebagai pedoman untuk mengisi data di Surat Pengantar tersebut, seperti nama, tempat tanggal lahir, nama orang tua kandung, pendidikan, agama, golongan darah, pekerjaan, status pernikahan, nomor NIK, dan nomor KK.

Contoh surat pengantar RT/RW dapat dilihat seperti dibawah ini:






Setelah ditanda tangani dan diberi stempel oleh Ketua RT, saya disuruh untuk menemui Sekretaris RW untuk meminta nomor registrasi, setelah dari Sekretaris RW setempat, saya menuju ke rumah Ketua RW untuk meminta tanda tangan dan stempel dari beliau. Hal ini tergantung RT dan RW setempat ya. Ada yang tidak perlu mengunjungi Sekretaris RW, tetapi ada beberapa yang perlu. Tanyakan saja kepada Ketua RT masing-masing.

Urusan dari RT/RW setempat selesai sudah.

Saya pun menuju ke Kantor Kelurahan Teluk Tering yang terletak di depan sekolah Yos Sudarso di Batam Centre untuk meminta Surat Pengantar dari Lurah. Adapun berkas-berkas yang perlu dipersiapkan adalah:

1.      Surat Pengantar RT/RW dan fotokopi-annya (2 rangkap, 1 fotokopi untuk lurah, 1 fotokopi dan aslinya diserahkan ke camat)
2.      Fotokopi Kartu Keluarga (3 rangkap, 1 utk lurah, 2 untuk kecamatan)
3.      Fotokopi Akte Kelahiran (3 rangkap, 1 utk lurah, 2 untuk kecamatan)
4.      Fotokopi KTP Orang tua (2 rangkap, kedua-duanya untuk kecamatan)
5.      Fotokopi Ijazah Terakhir (2 rangkap, kedua-duanya untuk kecamatan)
6.      Foto 3x4 berwarna 2 lembar (untuk tahun kelahiran ganjil, latar merah, dan tahun kelahiran genap latar biru. Misal, Anda lahir tahun 1997, maka latar merah. Jika Anda lahir tahun 1998, maka latar biru, foto diserahkan kepada lurah untuk ditempelkan pada Surat Pengantar Lurah)
7.      Surat Pengantar Lurah dan fotokopiannya (1 rangkap fotokopi beserta aslinya untuk kecamatan)

Contoh Surat Pengantar dari Lurah:




Bisa dilihat di foto, Surat Pengantar dari Lurah tersebut berukuran setengah HVS dengan judul Formulir Permohonan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Warga Negara Indonesia dengan nomor form F-1.07

Setelah mendapatkan Surat Pengantar Lurah, maka saya segera menuju ke Kantor Kecamatan Batam Kota yang terletak di Jalan Abulyatama dekat Bandara Hang Nadim kalau tidak salah.

Kebetulan waktu itu saya sampai di Kantor Camat itu pukul 2 siang. Dan ternyata kata petugas di sana, nomor antrian sudah habis. Nah, ini info mengenai prosedur di Kantor Camat, silahkan disimak:

Kantor Camat adalah tempat pengurusan berbagai dokumen seperti KTP, KK, SKCK, dll. Untuk pengurusan KTP dan KK perlu mengambil nomor antrian yang akan dibagikan pukul 7.30 pagi. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menuju kantor camat sepagi mungkin untuk bisa mendapatkan nomor antrian yang awal. Saya tiba di sana pukul 8.10, dan mendapatkan nomor antrian 33.

Kalau tidak salah, setahu saya, nomor antrian hanya sampai 40, sehingga sekitar pukul 9 nomor antrian sudah habis. Menurut info yang saya dengar dari petugas di sana bahwa mereka tidak lagi melayani pengambilan nomor antrian hingga pukul 10. Karena dari pengamatan saya, banyak orang yang sudah mengambil nomor antrian tetapi tidak muncul ketika dipanggil, sehingga dilewatkan begitu saja oleh petugas. Lalu apabila memang ada warga yang membutuhkan nomor antrian sementara nomor antrian sudah habis, maka petugas di sana kadang akan memberikan nomor yang tidak bertuan alias terlewatkan tadi. Tetapi kalau sudah sampai sekitar pukul 10, tidak akan diberikan nomor antrian lagi.

Selain itu, sebaiknya setelah mengambil nomor antrian, Anda segera menuju kantin belakang untuk membeli sebuah map biru khusus, seperti foto di bawah ini:


Anda tidak perlu repot-repot membawa map yang cantik ke sana, karena Anda akan tetap diminta untuk membeli map khusus dari pihak Kecamatan tersebut. Seperti terlihat pada foto di atas, map tersebut memang dicetak khusus dengan halaman depan yang dapat diisi dengan berbagai data, yaitu nama, alamat, rt/rw, kelurahan, kecamatan, nomor hp/telepon. Data-data tersebut di sebut sebagai DATA PEMOHON, data itu harus kita isi sendiri.

Lalu dibawahnya terdapat kolom Penerima Berkas, Persetujuan Kasi Kecamatan, Persetujuan Sekcam Kecamatan, Persetujuan Camat. Dan di sampingnya terdapat kolom Jenis Pengurusan, Proses, dan Pengambilan. Tenang, kolom-kolom tersebut nantinya akan diisi oleh petugas di kecamatan.

Nah, setelah mendapatkan map tersebut, masukkan berkas-berkas Anda ke dalam map tersebut. Saya ulangi ya berkas-berkas yang dibutuhkan oleh pihak kecamatan yaitu:
1.      Fotokopi KK
2.      Fotokopi Akte Lahir
3.      Fotokopi KTP Orang tua
4.      Fotokopi Ijazah Terakhir
5.      Surat Pengantar RT/RW dan fotokopiannya
6.      Surat Pengantar Lurah dan fotokopiannya

Setelah itu, tunggu nomor antrian Anda dipanggil oleh petugas di loket. Ketika nomor Anda dipanggil, silahkan menuju petugas loket yang memanggil Anda. Biarkan petugas loket mengurusi berkas Anda, mungkin Anda akan ditanya beberapa pertanyaan misalnya “Sudah pernah rekam E-KTP sebelumnya?” dll. Nah, bicara soal perekaman E-KTP. Mungkin Anda pernah melihat mobil pemerintah yang berkeliling? Ada sebuah mobil dari pihak Dinas Kependudukan Kota Batam yang berkeliling khusus untuk perekaman E-KTP. Atau mungkin Anda pernah pergi ke mall dan melihat ada tempat perekaman E-KTP? Nah, jika pernah, sebaiknya jangan Anda lewatkan kesempatan itu untuk merekan E-KTP (jika belum punya E-KTP).

Saya sendiri termasuk cukup beruntung karena mobil keliling tersebut sempat berkunjung ke sekolah saya ketika saya masih berusia 15 tahun. Ketika itu, kami diminta untuk menyerahkan sebuah fotokopi KK dan menunggu giliran untuk perekaman E-KTP. Mobil itu terparkir di halaman sekolah kami. Dengan membawa fotokopi KK, kami berbaris di depan pintu mobil tersebut. Satu per satu dari kami masuk ke dalam mobil untuk perekaman E-KTP. Sekedar info, bagi yang tidak memiliki KK Batam, tidak akan bisa mengurus E-KTP di Batam. Karena kebetulan waktu itu, dua orang teman saya adalah pindahan dari pulau lain dan belum memiliki KK Batam, alhasil mereka tidak diijinkan untuk melakukan perekaman E-KTP.

Saya tidak begitu ingat lagi apa yang saya lakukan di dalam mobil itu. Seingat saya, petugas di mobil itu meng-input data saya ke dalam komputer, melakukan pemotretan (asekkk), maksud saya mengambil foto saya waktu itu di dalam mobil, lalu adapun scanning mata, dan cap jari serta tanda tangan. Itulah proses perekaman E-KTP.

Kembali ke Kantor Camat. Nah, setelah berkas Anda diambil oleh petugas loket di camat, silahkan menunggu sampai nama Anda dipanggil oleh bagian Kasi (saya juga kurang tau apa itu Kasi Camat).

Di dalam kantor Camat Batam Kota itu, terdapat beberapa ruangan. Begitu Anda masuk, Anda akan melihat 4 loket disana, dan beberapa tempat duduk di ruangan tersebut. Lalu jika Anda melihat ke kanan, ada ruangan Nursery Room, oke ini tidak penting. Itu hanya sebuah ruangan untuk ibu menyusui anaknya atau mengganti popok. Oke, tidak penting kan?

Nah, selanjutnya coba lihat ke sebelah kiri, ada dua ruangan di sana yaitu ruang Kasi Tramtib dan satu lagi saya tidak ingat. Kedua ruangan itu berdekatan. Adapun tangga menuju lantai dua di hadapan Anda. Tetapi saya tidak tahu apa yang terdapat di lantai atas karena saya tidak ke lantai atas.

Kembali ke pengurusan KTP. Setelah berkas Anda diambil oleh petugas loket, silahkan duduk menunggu nama Anda dipanggil oleh petugas dalam ruangan Kasi tadi. Tetapi, apabila Anda bernasib buruk seperti saya yang mendapatkan nomor antrian yang cukup jauh yaitu 33, maka sebaiknya Anda pulang dahulu ke rumah (kalau tidak repot bagi Anda). Karena menurut info dari si petugas loket, bahwa pemanggilan oleh petugas Kasi itu cukup lama. Saya saja waktu itu selesai mengurus berkas di loket sekitar pukul 9.15, lalu petugas loket menyarankan saya untuk pulang dan kembali lagi pukul 2 siang.

Saya pun mengikuti saran si petugas loket. Saya pulang ke rumah dan kembali lagi ke sana sekitar pukul 1. Sebelumnya saya sudah bertanya pada petugas loket, kalau saya terlambat kembali ke camat dan nama saya terlewatkan, apakah bermasalah? Jawab si petugas loket, “Nggak, Dek. Nanti kalau datang lagi, tanya saja sama petugas Kasi, bilang nomor antrian adek berapa terus atas nama siapa.”

Nah, begitu tiba di sana pukul 1 siang, saya mendapati kantor camat sangat sepi. Bahkan hanya terlihat satu atau dua mobil pejabat di lapangan parkirnya. Kata salah seorang anggota kepolisian yang kebetulan berada disana, bahwa petugas kantor camat sedang jam istirahat. Oalah! Saya nyaris melupakan itu. Akhirnya saya masuk ke dalam kantor camat dan mengambil tempat duduk di dekat ruangan Kasi. Saya sempat mengintip ke dalam ruangan Kasi, saya melihat ada sebuah komputer dan kamera di sana. Dinding di depan kamera tersebut terdapat dua buah kain berwarna biru dan merah yang saling bertimpa.

Setelah menunggu beberapa menit, satu per satu petugas kantor camat kembali bertugas, termasuk petugas di ruang Kasi itu. Seorang petugas pria keluar dari ruangan Kasi membawa beberapa map biru dan mulai memanggil nama mereka satu per satu. Saya melihat nomor antrian teratas yang di-stepler di map tersebut adalah nomor 29. Saya pun berpikir, wah jangan-jangan nomor saya terlewatkan. Jadi saya pun bertanya pada petugas, dan beliau meminta saya untuk menunggu saja karena berkas saya masih di loket.

Rupanya, petugas loket masih perlu mengurusi berkas-berkas tersebut di sebuah ruangan tersendiri di belakang loket dan kemudian menyerahkan berkas tersebut ke ruangan Kasi untuk diproses lebih lanjut. Satu per satu nama dipanggil. Dan saya melihat si pemohon (alias pihak yang ingin mengurus KTP) masuk ke dalam ruangan, berbicara dengan seorang petugas yang duduk di balik dinding (sehingga tidak terlihat dari luar). Setelah berbincang sejenak, si pemohon diminta untuk duduk di samping petugas yang memanggil nama tadi. Duduk di samping petugas sama artinya dengan duduk membelakangi dinding berkain merah/biru dan menghadap kamera. Bisa dibayangkan? Itu tidak penting, Anda akan tahu setelah tiba di sana. Intinya, si petugas akan mengambil foto si pemohon alias memotret si pemohon dengan kameranya. Lalu melakukan scan sidik jari si pemohon dan meminta tanda tangan si pemohon.

Itu adalah rangkaian proses perekaman E-KTP bagi yang belum melakukan perekaman. Lalu setelah proses perekaman, si petugas memberikan sebuah Form Pengambilan kepada si pemohon dan memberi tahu kapan kembali lagi ke kantor camat untuk mengambil E-KTP yang sudah jadi.

Setelah menunggu sekitar 45 menit, akhirnya nama saya dipanggil. Berhubung saya sudah melakukan perekaman E-KTP 2 tahun lalu, maka proses saya tidak sulit. Si petugas mencari data saya di komputernya dan data saya pun muncul lengkap dengan foto dan hasil scan sidik jari saya yang saya lakukan dulu. Setelah itu, si petugas langsung memberikan form pengambilan kepada saya. Bentuk form tersebut dapat dilihat di bawah ini:



Pada form saya tersebut dapat dilihat, tanggal masuk (tanggal pengurusan KTP di kantor camat) adalah tanggal 7 Mei, dan tanggal selesai (tanggal pengambilan KTP) adalah tanggal 29 Mei. Saya sarankan untuk tidak mengambil e-KTP yang sudah jadi tepat pada tanggal yang ditentukan di form pengambilan. Karena menurut pengalaman dan pengamatan, ada sedikit keterlambatan pada pengambilan e-KTP. Perlu diketahui bahwa pihak yang mencetak KTP kita itu adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jadi perlu waktu untuk mengirim KTP yang sudah jadi tersebut dari DisDuk ke Kantor Camat setempat. Misalkan tanggal pengambilan saya adalah 29 Mei, apabila saya datang pada tanggal 29 Mei pagi, maka jawaban yang saya dapatkan dari petugas kantor Camat adalah, “Maaf, KTP-nya belum masuk, belum dikirim dari DisDuk. Mungkin nanti sore atau besok pagi.” seperti yang terjadi pada beberapa orang yang saya temui di kantor camat beberapa waktu lalu.

Jadi, penundaan pengambilan sekitar 3-4 hari itu tidak masalah. Tidak perlu terlalu tepat waktu dalam mengambil KTP tersebut.

Nah, begitulah proses “singkat” pembuatan KTP baru di Kecamatan Batam Kota. Bagi yang merasa pusing membaca cerita panjang di atas, saya telah membuatkan sebuah skema sederhana di bawah ini:

Tapi, saya masih menyarankan Anda untuk membaca pengalaman saya di atas, saya yakin akan bermanfaat. Akhir kata, saya ingin menyampaikan “Jadilah Warga Negara Indonesia yang Baik!”

Terima kasih.

Jumat, 24 Oktober 2014

The Aim

Haloha!

Gw pengen share sebuah film pendek yang berjudul "The Aim". Film ini mengajari kita untuk memiliki target dalam hidup kita dan juga belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu yang berguna.


"Ilmu pengetahuan tidak diukur dari ekonomi seseorang..."

Kamis, 23 Oktober 2014

Taylor Swift - Mean

Haloha!

Setelah berbagi tentang inspirational movie beberapa waktu lalu, kali ini gw mau berbagi tentang sebuah lagu yang cukup inspiratif.

Sebuah lagu dari penyanyi yang sangat terkenal, Taylor Swift, yang berjudul "Mean". Gw yakin banyak yang udah pernah denger lagu ini. Nah, lagu ini isinya tentang bagaimana Taylor Swift sendiri dihina dan dibilang "can't sing". Di lagu ini, Taylor Swift berusaha mengekspresikan kepada orang-orang yang menghinanya bahwa suatu hari nanti dia akan menjadi luar biasa. Intinya, ingin membuktikkan bahwa penghinaan orang-orang itu salah.

Denger dulu deh lagunya...


Nah, sudah tau kan liriknya?
Jadi, dari lagu ini, gw cuma pengen kasih tau temen-temen semua,  jangan pernah merasa diri Anda kecil ketika dihina oleh orang lain. Ada kemungkinan suatu hari nanti, malah Anda yang menjadi "orang besar".

Oke, gw pengen kutip sebuah perkataan yang gw denger langsung dari seorang lecture di Singapore bernama Mr John:

"Never say that you are nobody. Cause nobody means No Body. If you have no body, you will be like Casper Ghost, floating in the air..."